Penulis : Al Ustadz Muhammad Umar as Sewed
Terlalu banyak dalil-dalil yang menunjukkan tingginya Allah سبحانه وتعالى di atas seluruh makhluk-Nya. Kalau kita kumpulkan, maka dalil-dalil tersebut datang dalam berbagai bentuk.
1. Keterangan bahwa Allah beristiwa’ di atas ‘Arsy-Nya
Adapun bentuk yang pertama yaitu tentang isitiwa’nya Allah di atas ‘Arsy-Nya, telah kita sebutkan dalil-dalilnya pada edisi yang lalu. Sebagian di antaranya Allah, firman Allah:
الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى. ]طه: 5[
(Yaitu) Ar-Rahman yang beristiwa’ di atas ‘Arsy. (Thaha: 5)
Dan didalam al-Qur'an terdapat 7 ayat yang serupa dengan ayat di atas.
2. Penjelasan tentang adanya Allah سبحانه وتعالى di langit
Demikian pula ayat-ayat yang menerangkan bahwa Allah di langit. Ibnu Abil ‘Izzi al-Hanafi dalam Aqidah ath-Thahawiyah, hal. 286 berkata: “Para ahli tafsir dari kalangan ahlus sunnah dalam menafsirkan ayat ini menyatakan ada dua makna: yang pertama bermakna di atas langit; dan yang kedua “as-sama’” bermakna ‘uluw (ketinggian), yakni Allah di atas ketinggian.
Perhatikan firman Allah سبحانه وتعالى:
ءَأَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يَخْسِفَ بِكُمُ اْلأَرْضَ فَإِذَا هِيَ تَمُورُ (16) أَمْ أَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًا فَسَتَعْلَمُونَ كَيْفَ نَذِيرِ. ]الملك: 16-17[
Apakah kalian merasa aman terhadap Allah yang ada di langit bahwa Dia akan menjungkir-balikkan bumi bersama kalian, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang? Atau apakah kalian merasa aman terhadap Allah yang ada di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kalian akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatanKu? (al-Mulk: 16-17).
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
أَلاَ تَأْمَنُوْنِي وَأَنَا أَمِيْنٌ مَنْ فِي السَّمَآءِ يَأْتِيْنِيْ خَبَرُ السَّمَاءِ صَبَاحًا وَمَسَاءً. (رواه مسلم)
Ketahuilah, apakah kalian tidak mempercayaiku, padahal aku adalah kepercayaan Dzat yang di langit? Datang kepadaku berita langit pada waktu pagi dan sore. (HR. Muslim)
3. Keterangan tentang sifat Allah Maha Tinggi secara mutlak
Terlebih lagi Allah menyatakan dalam banyak ayat-Nya tentang sifat Maha tingginya Allah secara mutlak yang mencakup tingginya Allah secara Dzat dan kekuasan-Nya. Sebagian di antaranya seperti:
سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى. ]الأعلى: 1[
Sucikanlah nama Rabb-mu Yang Maha Tinggi. (al-A’laa: 1)
...وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ. ]البقرة: 255[
….dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Agung. (al-Baqarah: 255)
...إِنَّهُ عَلِيٌّ حَكِيمٌ. ]الشورى: 51[
…Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana. (asy-Syura’: 51)
4. Keterangan tingginya Allah di atas seluruh makhluk-Nya
Dalil tentang tingginya Allah di atas hamba-hamba-Nya diantaranya:
Allah سبحانه وتعالى berfirman:
وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ. ]الأنعام: 18[
Dan Dialah yang berkuasa di atas sekalian hamba-hamba-Nya. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (al-An’am: 18)
يَخَافُونَ رَبَّهُمْ مِنْ فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ. ]النخل: 50[
Mereka takut kepada Rabb mereka yang di atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka). (an-Nahl: 50)
Dalam ayat-ayat di atas, Allah menyebutkan dirinya di atas dengan kalimat “fauqa” yang menunjukkan tingginya Dzat Allah.
5. Keterangan naiknya malaikat kepada Allah
Demikian pula ayat yang menyebutkan tentang naiknya malaikat kepada Allah, menunjukkan tingginya Allah sebagaimana Allah sebutkan dalam firman-Nya.
تَعْرُجُ الْمَلاَئِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ. ]المعارج: 4[
Malaikat-malaikat dan Jibril naik kepada Rabb-nya dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun. (al-Ma’arij: 4)
Diriwayatkan dari Abu Hurairah رضي الله عنه, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
يَتَعَاقَبُونَ فِيكُمْ مَلآئِكَةٌ بِاللَّيْلِ وَمَلآئِكَةٌ بِالنَّهَارِ وَيَجْتَمِعُونَ فِي صَلاَةِ الْفَجْرِ وَصَلاَةِ الْعَصْرِ ثُمَّ يَعْرُجُ الَّذِينَ بَاتُوا فِيكُمْ فَيَسْأَلُهُمْ رَبُّهُمْ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ كَيْفَ تَرَكْتُمْ عِبَادِيْ فَيَقُولُونَ تَرَكْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ وَأَتَيْنَاهُمْ وَهُمْ يُصَلُّونَ. ]متفق عليه)
Sesungguhnya Rasulullah صلى الله عليه وسلم telah bersabda: “Para Malaikat datang berduyun-duyun kepada kalian pada waktu malam dan siang. Mereka berkumpul pada waktu shalat Subuh dan shalat Asar, kemudian naiklah malaikat yang bermalam bersama kalian. Lalu Allah bertanya kepada mereka -walaupun Dia lebih mengetahui terhadap segala urusan mereka- dengan pertanyaan: “Bagaimanakah keadaan hamba-hamba-Ku ketika kalian meninggalkannya?” Mereka menjawab: “Kami meninggalkan mereka ketika mereka sedang melaksanakan shalat. Dan ketika kami mendatangi mereka, mereka juga sedang shalat. (HR. Bukhari Muslim)
6. Keterangan tentang akan naiknya amalan shalih kepada Allah
Dalil tentang akan naiknya amalan shalih juga menunjukkan tingginya Allah di atas makhlukNya.
Allah سبحانه وتعالى berfirman:
إِلَيْهِ يَصْعَدُ الْكَلِمُ الطَّيِّبُ وَالْعَمَلُ الصَّالِحُ يَرْفَعُهُ. ]فاطر: 10[
…Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amalan yang shalih dinaikkanNya… (Faathir: 10)
7. Keterangan diturunkannya Al-Qur'an dari sisi Allah
Demikian pula ayat-ayat yang menyatakan diturunkannya al-Qur'an dari sisi Allah, ini semuanya menunjukkan bahwa Allah di atas makhluk-Nya. Karena makna “turun” adalah dari atas ke bawah.
Allah سبحانه وتعالى berfirman:
تَنْزِيلُ الْكِتَابِ مِنَ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ. ]غافر: 2[
Diturunkan Kitab ini (Al Qur'an) dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (Ghafir: 2)
تَنْزِيلُ الْكِتَابِ مِنَ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ. ]الزمر: 1[
Kitab (al-Quran ini) diturunkan oleh Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (az-Zumar: 1)
قُلْ نَزَّلَهُ رُوحُ الْقُدُسِ مِنْ رَبِّكَ بِالْحَقِّ... ]النخل: 102[
Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Qur'an itu dari Rabb-mu dengan benar… (an-Nahl: 102)
8. Isyarat diangkatnya tangan ketika berdoa meminta kepada Allah
Isyarat mengangkat tangan ketika berdo’a dan meminta kepada Alllah juga menunjukkan tingginya Allah di atas para makhluk-Nya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Hakim dan disepakati oleh adz-Dzahabi.
إِنَّ اللهَ يَسْتَحْيِي مِنْ عَبْدِهِ إِذَا رَفَعَ إِلَيْهِ يَدَيْهِ أَنْ يَرِدَهُمَا صِفْرًا. (رواه الحاكم وصصحه الذهبي)
Sesungguhnya Allah malu kepada hamba-Nya jika ia mengangkat kedua tangannya kepada-Nya untuk mengembalikan keduanya kosong. (HR. Hakim dan dishahihkan oleh adz-Dzahabi)
9. Isyarat telunjuk Nabi ke langit ketika berbicara tentang Allah
Riwayat tentang Rasulullah صلى الله عليه وسلم menunjuk dengan tangannya ke atas ketika menyebut atau berbicara tentang Allah.
Seperti terjadi dalam riwayat khutbah beliau pada haji Wada’, di antaranya. Rasulullah صلى الله عليه وسلم berkata kepada para shahabat:
أَنْتُمْ مَسْؤُوْلُوْنَ عَنِّي فَمَاذَا أَنْتُمْ قَائِلُوْنَ؟ قَالُوْا: نَشْهَدُ أَنَّكَ قَدْ بَلَّغْتَ وَأَدَيْتَ وَنَصْحَتَ. فَرَفعَ أُصْبُعَهُ الْكَرِيْمِ إِلَى السَّمَاءِ ...وَهُوَ يَقُوْلُ: أَللَّهُمَّ أَشْهَدُ. (رواه مسلم وأبو داود والدارمي)
Kalian akan ditanya tentangku, maka apa yang kalian katakan? Mereka berkata: “Kami bersaksi sesungguhnya engkau telah menyampaikan, menunaikan, dan memberikan nasehat”. Maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengangkat tinggi jari-jarinya yang mulia ke langit … dan beliau berkata: “Ya Allah saksikanlah”. (HR. Muslim, Abu Dawud dan Darimi)
10. Keterangan diangkatnya beberapa makhluk kepada Allah.
Peristiwa diangkatnya Nabi ‘Isa, kepada Allah سبحانه وتعالى juga menunjukkan tingginya Allah, karena kata “diangkat” adalah dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi.
بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا. ]النساء: 158[
Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat 'Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (an-Nisaa’: 158)
11. Ajaran para nabi tentang Allah di atas
Sebagai contoh, kisah yang terdapat dalam al-Qur'an yang menceritakan pengingkaran Fir'aun kepada Musa, dengan menyuruh kepada Haman untuk membuat bangunan yang tinggi untuk melihat Rabb-nya Musa.
Allah سبحانه وتعالى berfirman:
وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَاهَامَانُ ابْنِ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَبْلُغُ اْلأَسْبَابَ. أَسْبَابَ السَّمَوَاتِ فَأَطَّلِعَ إِلَى إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي َلأَظُنُّهُ كَاذِبًا. ]غافر: 36[
Dan berkatalah Fir’aun: “Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang tinggi supaya aku sampai ke pintu-pintu, (yaitu) pintu-pintu langit, supaya aku dapat melihat Tuhan Musa dan sesungguhnya aku memandangnya seorang pendusta”. (Ghafir: 36)
Dari kisah di atas menunjukkan bahwa para nabi telah mengajarkan bahwa Allah Ta'ala ada di atas.
12. Nash-nash yang menjelaskan bagaimana Ahlul jannah melihat Allah
Adanya riwayat-riwayat yang memberitakan bagaimana penduduk surga melihat wajah Allah, menunjukkan bahwa Allah tinggi di atas mereka.
Diriwayatkan dari shahabat Jarir bin Abdullah Radiyallahu 'anhu, berkata Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam:
Sesungguhnya kalian akan dapat melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini. Kalian tidak berdesak-desakkan ketika melihat-Nya. (HR. Bukhari Muslim)
Dalam hadits di atas, yang diserupakan adalah “cara memandang” yakni ke atas seperti memandang bulan purnama. Hal ini menunjukkan tingginya Allah Ta'ala di atas makhluk-Nya.
13. Nash-nash tentang turunnya Allah ke langit dunia
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda (yang artinya) :
Allah Tabaraka wa Ta’ala akan turun ke langit dunia setiap malam ketika sepertiga malam yang terakhir, seraya berfirman: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan aku kabulkan; barangsiapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku akan menerima permintaannya; dan barangsiapa yang meminta ampunan dariKu maka Aku akan mengampuninya. (HR. Bukhari Muslim)
Tentang turunnya Allah ke langit dunia ini, insya Allah akan secara khusus kami bahas pada edisi selanjutnya.
Demikianlah kami sebutkan sebagian dari berbagai macam bentuk nash-nash baik dari al-Qur'an maupun hadits yang menunjukkan akan tingginya Allah di atas ‘Arsy-Nya.
(Dikutip dari Bulletin Dakwah Manhaj Salaf Edisi: Edisi: 50/Th. II, tgl 09 Muharram 1426 H/18 Februari 2005 M, penulis Al Ustadz Muhammad Umar As Sewed, judul asli "Tingginya Allah di atas seluruh makhluk-Nya". Risalah Dakwah MANHAJ SALAF, Insya Allah terbit setiap hari Jum’at. Infaq Rp. 100,-/exp. Pesanan min. 50 exp di bayar di muka. Diterbitkan oleh Yayasan Dhiya’us Sunnah, Jl. Dukuh Semar Gg. Putat RT 06 RW 03, Cirebon. telp. (0231) 222185. Penanggung Jawab: Ustadz Muhammad Umar As-Sewed; Redaksi: Muhammad Sholehuddin, Dedi Supriyadi, Eri Ziyad; Sekretaris: Ahmad Fauzan; Sirkulasi: Arief Subekti, Agus Rudiyanto, Zaenal Arifin; Keuangan: Kusnendi. Pemesanan hubungi: Arif Subekti telp. (0231) 481215.)
[AUDIO] Kajian Rutin : Tanda – Tanda Akhir Zaman
2 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar